Tampilkan postingan dengan label Siswa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Siswa. Tampilkan semua postingan

Selasa, 16 Februari 2016

Kisah Nyata Orang Tua Siswa

KISAH NYATA
Bikin Merinding! Hadiri Rapat Orang Tua Murid, Berpakaian Lusuh, Ucapannya Bikin Semua Orang Malu..
Pukul 9 di hari Sabtu, orang tua murid mulai masuk ke dalam ruangan kelas di sekolah. Beberapa orang tua terlihat penuh sopan santun, ada juga orang tua yang kelihatannya sombong, ada juga yang terlihat sangat berhati-hati.
Pada saat guru mulai menutup pintu dan mulai berbicara, pintu yang baru saja ditutup terbuka kembali perlahan-lahan, seorang pria paruh baya, badannya kotor penuh dengan debu muncul dibalik pintu. Dengan wajah yang tersenyum dia meminta maaf karena datang terlambat.
Ilustrasi
Kehadirannya menarik perhatian orang tua murid lainnya. Dia mengenakan pakaian kerja yang sudah luntur serta penuh bercak cat. Celananya pekat dengan debu, dia memakai sepatu boot yang penuh dengan lumpur. Dia kelihatan seperti baru pulang dari kerja bangunan.
Guru itu berkata: "Permisi, Bapak siapa?"
Pria paruh baya itu berkata: "Saya ayahnya Aminudin"
Guru itu terlihat kaget, tapi segera meminta pria itu menandatangani buku kehadiran.
Ayah dari Aminudin dengan muka yang tertunduk berkata: "Maaf, Pak Guru, saya tidak dapat membaca dan menulis..."
Para orang tua murid lainnya terdengar ada yang mulai menertawakan,
Sang guru tersebut pun berkata: "Tidak apa-apa, saya yang akan membantu Bapak tanda tangan."
Kemudian guru tersebut mulai menjelaskan, tujuan diadakannya rapat orang tua murid adalah supaya setiap orang tua dapat saling berbagi pengalaman tentang bagaimana cara mendidik anak serta kesannya selama mendidik anak.
Ada 2-3 orang tua murid membagikan pengalaman mereka dalam mendidik anak-anak mereka, yaitu bagaimana mereka mendidik anak mereka dengan ketat, supaya mereka mau menulis pr mereka, membantu anak-anak mereka mencarikan guru les tambahan, dll.
Pada saat guru tersebut meminta ayah dari Aminudin untuk berbicara, ia memperkenalkan, "Aminudin adalah seorang murid teladan dengan nilai terbagus di kelas. Pelajaran matematika selalu beroleh nilai terbaik, ia tidak pernah terlambat, selalu bersikap baik terhadap teman-temannya. Mari sama-sama kita
dengarkan bagaimana ayah dari Aminudin mendidik anaknya."
Tidak sedikit orang tua murid lainnya tampak kaget. Bapak yang tidak terpelajar namun mempunyai anak yang hebat. Ayah Aminudin dengan agak sedikit canggung mulai berjalan ke depan. Ia sedikit tertunduk, tidak begitu berani menatap mata para orang tua murid lainnya. Ini perkataannya:
Saya hanya suka melihat anak saya mengerjakan PR nya. Setiap kali sepulang kerja, tidak peduli seberapa capeknya saya, saya pasti akan duduk di samping dia untuk melihatnya mengerjakan PR yang ada.
Suatu hari, anak saya bertanya kepada saya,
"Ayah, setiap hari melihat saya mengerjakan PR, apa Ayah mengerti apa yang saya kerjakan?"
Saya berkata "Ayah tidak mengerti."
Kemudian anak saya bertanya: "Ayah, jika Ayah tidak mengerti bagaimana Ayah tahu saya mengerjakannya dengan benar atau tidak?"
Saya berkata: "Jika kamu mengerjakannya dengan cepat, maka Ayah tahu bahwa soal ini sangat mudah; jika kamu menyalakan kipas angin, mengambil minum, maka Ayah tahu bahwa soal tersebut susah."
Saya seorang buruh bangunan. Suatu kali saya mengangkat wajah saya dan melihat bangunan tinggi yang saya bangun, saya bertanya kepada anak saya, apakah kamu mau tinggal di rumah yang tinggi, yang besar, rumah yang indah? Mengendarai mobil bagus? Anak saya menganggukkan kepalanya. Saya berkata: "Oleh karena itu kamu harus belajar dengan baik."
Saya tidak sekolah, tidak dapat membaca dan menulis, saya tidak tahu bagaimana cara-cara hebat mendidik anak. Saya hanya suka bercakap-cakap dengan anak saya. Anak saya senang jongkok di samping saya pada saat saya bekerja. Saya tidak memberikan uang jajan kepada anak, ia tidak bermain internet, juga tidak belanja macam-macam. Dia sering di rumah membantu saya mencuci pakaian.
Setelah selesai berbicara, dia membungkuk untuk memberikan hormat kepada sang guru! Orang tua murid lainnya terpaku tak bergeming, hati mereka sangat tersentuh oleh perkataannya. Ayah ini meskipun tidak mempunyai pendidikan yang tinggi dan tidak dalam keadaan ekonomi yang cukup, tetapi ia sangat hormat kepada guru. Dia juga senang menemani anaknya. Ini adalah caranya bagaimana dia berhasil dalam mendidik anak!
sumber: https://akhirzamanduniaku.blogspot.com

Senin, 23 November 2015

Upacara hari senin

Upacara senin tgl 23 nopember 2015 hari ini termasuk istimewa karena yang bertindak sebagai inspektur atau pembina upacara dipimpin oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bulungan, dalam amanahnya beliau memberikan motivasi kepada siswa siswi MTsN Tanjung Selor untuk selalu giat belajar, sedini mungkin sudah harus punya visi, cita cita adalah alat pemicu semangat untuk terus belajar, orang yang tidak punya cita cita pasti tdk semangat belajar karna tidak jelas manfaat dan tujuan belajarnya, selain belajar siswa harus hormat kepada orang tua karena ridhonya Allah adalah ridhonya orang tua.
Lafadz yang populer dimasyarakat adalah yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqy dalam Syu'ab Al-Iman sebagai berikut;
ﺷﻌﺐ ﺍﻹﻳﻤﺎﻥ - ﺍﻟﺒﻴﻬﻘﻲ ‏( /6 177 ‏) ﻋﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﻋﻤﺮﻭ ﻗﺎﻝ : ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ : ﺭﺿﺎ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻲ ﺭﺿﺎ ﺍﻟﻮﺍﻟﺪﻳﻦ ﻭ ﺳﺨﻂ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻲ ﺳﺨﻂ ﺍﻟﻮﺍﻟﺪﻳﻦ
Dari Abdullah bin 'Amr beliau berkata; Rasulullah ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ bersabda; Ridha Allah pada ridha orangtua dan murka Allah pada murka orangtua (H.R.Al-Baihaqy).
Demikian juga dengan guru, guru seyogianya dihormati bukan saja alasannya karena sebagai salah satu sumber ilmu akan tetapi perannya juga sebagai orang tua di sekolah, menutup amanahnya beliau mengingatkan siswa sebagai generasi penerus harus mempersiapkan diri dengan sebaik baiknya dengan ilmu pengetahuan dan iman taqwa kepada Allah SWT, serta mengiplementasikan 5 ikrar siswa yang setiap senin diucapkan bersama.

Rabu, 02 Januari 2013

Tugas 1 Semester Genap IPS Kelas 7

Peta, Atlas, dan Globe



A. Karakteristik Peta, Atlas, dan Globe
1. Peta

Peta adalah suatu gambaran unsur-unsur atau kenampakkan-kenampakkan abstrak, yang dipilih dari permukaan bumi atau yang ada kaitannya den­gan permukaan bumi atau benda-benda angkasa dan umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil/diskalakan (ICA, 1973).
2. Atlas
Secara sederhana atlas adalah kumpulan peta yang dibukukan. Peta yang dibukukan diatur sedemikian rupa sehingga mudah dicari. Peta yang dibukukan juga menggambarkan cakupan wilayah tertentu. Beberapa contoh berikut ini adalah atlas dengan cakupan wilayah yang berbeda.
1. Atlas nasional memuat data fisik, sosial, budaya suatu negara, misalnya atlas Indonesia.
2. Atlas regional merupakan atlas yang memuat data fisik, sosial, dan budaya suatu kawasan, misalnya atlas negara-negara ASEAN.
3. Atlas dunia memuat data fisik, sosial, budaya seluruh negara-negara yang ada di dunia.
Atlas juga dapat dikelompokkan berdasarkan tema-tema tertentu. Hal ini dimaksudkan agar informasi tentang tema-tema tertentu dapat disajikan dalam jumlah yang lebih banyak. Beberapa contoh atlas semacam ini adalah:
1. Atlas geografi merupakan atlas yang di dalamnya memuat kondisi geografis berbagai wilayah di permukaan bumi.
2. Atlas sejarah merupakan atlas yang di dalamnya memuat perubahan atau perkembangan kondisi sosial, budaya, dan fisik di permukaan bumi.
Agar atlas mudah dibaca dan informatif maka atlas harus disusun dengan memperhatikan hal-hal berikut ini.
1. Judul yang mencerminkan isi atlas secara keseluruhan.
2. Daftar isi untuk memudahkan pengguna mencari daerah yang diperlukan.
3. Peta yang ada dalam atlas harus memuat unsur-unsur kelengkapan peta.
4. Peta yang ada pada atlas harus menggunakan warna yang baku dan jelas sehingga setiap orang dapat dengan cepat mengenali objek pada peta.
5. Memiliki daftar indeks yaitu daftar nama geografi yang ada pada atlas seperti nama sungai, kota, gunung dan lain-lain. Berikut adalah contoh daftar indeks pada peta.
a. Bandung, Jawa Barat B318 artinya, Kota Bandung terletak di Provinsi Jawa Barat pada atlas halaman 18 baris 3 kolom D. Jika kalian akan mencari Kota Bandung pada indeks, maka carilah kelompok kota yang berabjad B.
b. Cianjur, Jawa Barat C319, artinya Kota Cianjur terletak di Propinsi Jawa Barat pada atlas halaman 19 baris 3 kolom C.
3. Globe
Globe adalah model atau tiruan bola bumi yang paling mendekati bentuk yang sesungguhnya, diperkecil, dan menggunakan skala tertentu. Sebuah globe dipasang miring atau tidak tegak lurus dengan bidang permukaan tempat globe disimpan, hal ini disesuikan dengan poros bumi yang juga miring sebesar 66,50 dari bidang edarnya atau disebut bidang ekliptika.
Walaupun bentuknya mirip dengan bumi, namun globe memiliki kelemahan, yaitu:
1. skala globe terlalu kecil sehingga informasinya tidak lengkap atau masih bersifat umum. Banyak informasi yang tidak terpetakan pada globe.
2. globe tidak mudah di bawa ke mana-mana seperti halnya peta yang bisa dilipat.
Walaupun memiliki kelemahan, namun globe juga memikiki kegunaan atau kelebihan, yaitu di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Bentuk globe menyerupai bentuk bumi yang sebenarnya.
2. Letak astronomis dan geografis pada globe mudah dipelajari karena mengikuti bentuk bumi. Pada peta, garis lintang dan garis bujur merupakan hasil proyeksi yang mengandung unsur distorsi atau kesalahan.
3. Gambar daratan dan lautan pada globe dapat terlihat persebarannya sesuai dengan kenyataan.
4. Pembagian iklim matahari dapat lebih mudah dipelajari dengan menggunakan globe.
5. Globe dapat menirukan gerakan rotasi bumi dan posisi bumi terhadap ekliptika.
Informasi tentang permukaan bumi yang dapat diperoleh dari globe sangat terbatas, namun terdapat informasi penting yang dapat diperoleh yaitu di antaranya adalah:
1. mengetahui letak astronomis suatu wilayah di permukaan bumi.
2. mengetahui perbedaan iklim berdasarkan garis lintang (klasifikasi iklim matahari)
3. mengerahui perbedaan daerah waktu di dunia.
4. mengetahui persebaran bentang alam seperti daratan, lautan, danau, sungai dan lain-lain.
5. mengetahui sebaran bentang budaya seperti kota dan negara.

B. Komponen-komponen pada peta
Unsur-unsur kelengkapan peta terdiri atas:
1. Judul Peta
Judul peta memberikan gambaran tentang isi peta dan daerah cakupan peta. Judul disusun dengan ukuran huruf yang lebh besar dari ukuran huruf lainnya pada peta dengan maksud agar nampak mencolok dan si pengguna secara langsung tertarik untuk melihat terlebih dahulu judul peta, sehingga dia mengetahui isi peta.
2. Skala Peta
Peta merupakan gambaran tentang permukaan bumi yang diperkecil. Untuk memperkecil permukaan bumi yang sebenarnya tersebut maka sebuah peta harus memiliki skala agar perbandingannya dapat diketahui oleh pengguna peta. Jadi skala peta adalah perbandingan jarak antara dua titik sembarang di peta dengan jarak horizontal kedua titik itu di permukaan bumi (dengan satuan ukuran yang sama). Skala dapat dinyatakan dalam beberapa cara yaitu:
a. Skala angka
Skala yang dinyatakan dengan angka dan pecahan, contohnya:
- skala angka : 1 : 50.000
- skala pecahan : 1/50.000
Skala 1 : 50.000 berarti satu satuan jarak pada peta me­wakili 50.000 jarak horizontal di lapangan. Jika tidak ada keterangan satuan pada skala tersebut berarti keduanya menggunakan satuan cm, sehingga jika dibaca menjadi 1 cm di peta mewakili 50.000 cm di lapangan.
b. Skala yang dinyatakan dengan kalimat
Skala ini menggunakan kalimat untuk meng­gambarkan perbandingan jarak di peta dengan jarak sebenarnya di lapangan.
Contoh:
- 1 inchi to one mile, artinya 1 inchi di peta sama dengan 1 mil di lapangan
- I inchi to two miles, artinya 1 inchi di peta sama dengan 2 mil di lapangan
c. Skala grafis
Skala grafis dinyatakan dalam bentuk garis yang dibagi menjadi beberapa bagian dengan satuan tertentut.
3. Orientasi Peta
Orientasi peta menunjukkan arah pada peta. Bayangkanlah jika sebuah peta tanpa orientasi peta tentu akan sangat membingungkan pengguna peta, bukan? Pengguna peta akan kesulitan memnentukan arah untuk mencapai objek-objek tertentu atau posisi objek terhadap objek lainnya. Biasanya orientasi peta yang dipakai menggunakan rujukan arah utara.
4. Legenda Peta
Legenda peta berisi keterangan objek yang ada pada peta. Setiap unsur atau objek yang ada pada muka peta harus disertai dengan keterangan pada legenda peta, baik berupa unsur titik, garis, maupun area. Jika sampai ada objek yang luput atau tidak ada keterangannya pada legenda peta maka akan membingungkan si pengguna peta.
5. Garis Lintang dan Bujur
Kelengkapan peta yang tak kalah pentingnya dari unsur lainnya adalah koordinat peta. Koordinat peta memberikan gambaran posisi masing-masing objek berdasarkan sistem koordinat tertentu diantaranya koordinat lintang bujur, koordinat UTM dan lain-lain. Setiap tempat atau objek yang tergambar pada peta terikat oleh koordinat peta.
6. Peta Inset
Tidak semua orang dengan mudah mengetahui posisi peta pada wilayah lainnya yang lebih luas. Sebagai contoh, jika seorang turis melihat peta Kabupaten Bandung, mungkin dia tidak akan tahu secara langsung posisi daerah tersebut. Karena itulah, sebuah peta perlu dilengkapi dengan indeks yang menunjukkan posisi peta diantara wilayah lainnya yang lebih luas. Jika peta yang digambarnya adalah Kabupaten Bandung, maka inset petanya adalah Jawa Barat atau wilayah yang lebih luas.
7. Pembuat Peta
Pembuat peta dapat berupa perorangan maupun lembaga. Tujuan pencatuman pembuat peta adalah agar si pengguna peta dapat meyakini akan kebenaran dan keakuratan isi peta. Biasanya nama pembuat peta ditempatkan pada sudut kanan bawah sebuah peta. Lembaga-lembaga yang memiliki tugas membuat peta di antaranya adalah.
a.       Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakorsultanal).
b. Jawatan Topografi Angkatan Darat (Jantop TNI AD)
c. Badan Pertanahan Nasional (BPN)
8. Tahun Pembuatan Peta
Tahun pembuatan peta menunjukkan waktu pembuatan peta. Tahun pembuatan peta sangat penting untuk dicantumkan mengingat sebagian fenomena atau objek yang ada pada peta tidak bersifat tetap atau mengalami perubahan. Sebagai contoh, pada saat peta di buat, suatu kompleks permukiman pada suatu wilayah masih sangat terbatas. Beberapa tahun kemudian, permukiman tersebut telah meluas menggantikan lahan pertanian yang ada di sekitarnya. Dengan demikian, peta yang dibuat sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi saat ini atau sudah tidak akurat.
C. Jenis Peta
Peta dapat dibedakan berdasarkan jenisnya menjadi peta umum dan peta khusus/tematik. Peta umum adalah peta yang di dalamnya menampilkan berbagai objek yang ada di permukaan bumi secara umum. Objek-objek tersebut di antaranya tentang ketinggian, wilayah perairan (sungai, danau, dan laut), dan objek-objek buatan manusia seperti jalan, kota dan lain-lain.
Berbeda dengan peta umum, peta tematik adalah peta yang hanya menampilkan satu tema. Tujuannya adalah untuk menampilkan informasi yang lebih khusus tentang tema-tema tertentu. Objek lainnya yang tidak diperlukan tidak ditampilkan. Contoh peta tematik adalah peta kepadatan penduduk, peta jenis tanah, peta geologi, dan lain-lain.
D. Menentukan Skala Peta
Skala peta dapat ditentukan sesuai kebutuhan sebelum peta tersebut dibuat. Namun, skala peta dapat pula ditentukan setelah kalian membuat sketsa atau peta dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Ukurlah jarak dari suatu titik ke titik lainnya pada sketsa atau peta yang mudah dikenali atau diukur di lapangan, misalnya jarak dari persimpangan jalan satu ke persimpangan jalan berikutnya.
b. Ukur jarak sebenarnya dari kedua titik tersebut di lapangan.
E. Simbol-Simbol Geografi Pada Peta
Simbol pada peta dibuat untuk mewakili objek aslinya di permukaan bumi. Pembuatan simbol tentu tidak sembarangan karena harus memperhatikan aturan dan estetika atau keindahan. Tujuannya adalah agar si pembaca atau pengguna peta tertarik dan mudah membacanya.
Simbol geografi pada peta dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Dilihat dari bentuknya, simbol dapat dibagi menjadi simbol titik, garis, dan area.
a. Simbol Titik
Simbol yang digunakan adalah bentuk simbol titik yang ujudnya dapat berupa piktorial, geometrik, dan huruf. Simbol titik piktorial menyajikan ben­tuk asli dari unsur yang diwakilinya. Simbol titik geometrik menyajikan unsur yang diwakilinya dalam bentuk geometrik atau abstrak. Simbol titik dalam bentuk huruf digunakan untuk menyatakan unsur yang diwakilinya dalam bentuk huruf.
b. Simbol Garis
Simbol garis digunakan untuk menyajikan unsur- unsur yang ada di permukaan bumi, baik berupa garis khayal maupun garis yang sebenarnya. Sebagai contoh, batas administrasi adalah batas khayal karena tidak ada wujudnya di permukaan bumi, sedangkan jalan adalah unsur sebenarnya yang ada di permukaan bumi.
c. Simbol Area/Luas
Simbol ini terdiri atas luas deskriptif dan simbol luas abstrak. Simbol luas deskriptif penyajiannya di­upayakan sama atau mendekati wujud sebenarnya, sedangkan simbol luas abstrak penyajiannya meng­gunakan garis atau titik-titik.

Kamis, 13 Desember 2012

Rabu, 09 Maret 2011

Materi ajar IPS

Mobilitas Sosial
Mobilitas sosial adalah perubahan, pergeseran, peningkatan, ataupun penurunan status dan peran anggotanya. Misalnya, seorang pensiunan pegawai rendahan salah satu departemen beralih pekerjaan menjadi seorang pengusaha dan berhasil dengan gemilang. Contoh lain, seorang anak pengusaha ingin mengikuti jejak ayahnya yang berhasil. Ia melakukan investasi di suatu bidang yang berbeda dengan ayahnya. namun, ia gagal dan jatuh miskin. Proses keberhasilan ataupun kegagalan setiap orang dalam melakukan gerak sosial seperti inilah yang disebut mobilitas sosial (social mobility)

Pengertian
Definisi

Menurut Paul B. Horton, mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya atau gerak pindah dari strata yang satu ke strata yang lainnya. Sementara menurut Kimball Young dan Raymond W. Mack, mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam struktur sosial yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial. Struktur sosial mencakup sifat hubungan antara individu dalam kelompok dan hubungan antara individu dengan kelompoknya.

Dalam dunia modern, banyak orang berupaya melakukan mobilitas sosial. Mereka yakin bahwa hal tersebut akan membuat orang menjadi lebih bahagia dan memungkinkan mereka melakukan jenis pekerjaan yang peling cocok bagi diri mereka. Bila tingkat mobilitas sosial tinggi, meskipun latar belakang sosial berbeda. Mereka tetap dapat merasa mempunyai hak yang sama dalam mencapai kedudukan sosial yang lebih tinggi. Bila tingkat mobilitas sosial rendah, tentu saja kebanyakan orang akan terkukung dalam status nenek moyang mereka. Mereka hidup dalam kelas sosial tertutup.

Mobilitas sosial lebih mudah terjadi pada masyarakat terbuka karena lebih memungkinkan untuk berpindah strata. Sebaliknya, pada masyarakat yang sifatnya tertutup kemungkinan untuk pindah strata lebih sulit. Contohnya, masyarakat feodal atau pada masyarakat yang menganut sistem kasta. Pada masyarakat yang menganut sistem kasta, bila seseorang lahir dari kasta yang paling rendah untuk selamanya ia tetap berada pada kasta yang rendah. Dia tidak mungkin dapat pindah ke kasta yang lebih tinggi, meskipun ia memiliki kemampuan atau keahlian. Karena yang menjadi kriteria stratifikasi adalah keturunan. Dengan demikian, tidak terjadi gerak sosial dari strata satu ke strata lain yang lebih tinggi.

Cara untuk melakukan mobilitas sosial
Secara umum, cara orang untuk dapat melakukan mobilitas sosial ke atas adalah sebagai berikut :
· Perubahan standar hidup
Kenaikan penghasilan tidak menaikan status secara otomatis, melainkan akan mereflesikan suatu standar hidup yang lebih tinggi. Ini akan mempengaruhi peningkatan status.
Contoh: Seorang pegawai rendahan, karena keberhasilan dan prestasinya diberikan kenaikan pangkat menjadi Menejer, sehingga tingkat pendapatannya naik. Status sosialnya di masyarakat tidak dapat dikatakan naik apabila ia tidak merubah standar hidupnya, misalnya jika dia memutuskan untuk tetap hidup sederhana seperti ketika ia menjadi pegawai rendahan.
· Perkawinan
Untuk meningkatkan status sosial yang lebih tinggi dapat dilakukan melalui perkawinan.
Contoh: Seseorang wanita yang berasal dari keluarga sangat sederhana menikah dengan laki-laki dari keluarga kaya dan terpandang di masyarakatnya. Perkawinan ini dapat menaikan status si wanita tersebut.
· Perubahan tempat tinggal
Untuk meningkatkan status sosial, seseorang dapat berpindah tempat tinggal dari tempat tinggal yang lama ke tempat tinggal yang baru. Atau dengan cara merekonstruksi tempat tinggalnya yang lama menjadi lebih megah, indah, dan mewah. Secara otomatis, seseorang yang memiliki tempat tinggal mewah akan disebut sebagai orang kaya oleh masyarakat, hal ini menunjukkan terjadinya gerak sosial ke atas.
· Perubahan tingkah laku
Untuk mendapatkan status sosial yang tinggi, orang berusaha menaikkan status sosialnya dan mempraktekkan bentuk-bentuk tingkah laku kelas yang lebih tinggi yang diaspirasikan sebagai kelasnya. Bukan hanya tingkah laku, tetapi juga pakaian, ucapan, minat, dan sebagainya. Dia merasa dituntut untuk mengkaitkan diri dengan kelas yang diinginkannya.
Contoh: agar penampilannya meyakinkan dan dianggap sebagai orang dari golongan lapisan kelas atas, ia selalu mengenakan pakaian yang bagus-bagus. Jika bertemu dengan kelompoknya, dia berbicara dengan menyelipkan istilah-istilah asing.
· Perubahan nama
Dalam suatu masyarakat, sebuah nama diidentifikasikan pada posisi sosial tertentu. Gerak ke atas dapat dilaksanakan dengan mengubah nama yang menunjukkan posisi sosial yang lebih tinggi.
Contoh: Di kalangan masyarakat feodal Jawa, seseorang yang memiliki status sebagai orang kebanyakan mendapat sebutan "kang" di depan nama aslinya. Setelah diangkat sebagai pengawas pamong praja sebutan dan namanya berubah sesau dengan kedudukannya yang baru seperti "Raden"

Faktor penghambat mobilitas sosial
Ada beberapa faktor penting yang justru menghambat mobilitas sosial. Faktor-faktor penghambat itu antara lain sebagai berikut :
/wiki/Berkas:Mandela_minus_Clinton.jpg/wiki/Berkas:NRA_march.jpgAngkatan bersenjata merupakan salah satu saluran mobilitas sosial
Angkatan bersenjata merupakan organisasi yang dapat digunakan untuk saluran mobilitas vertikal ke atas melalui tahapan yang disebut kenaikan pangkat. Misalnya, seorang prajurit yang berjasa padanegara karena menyelamatkan negara dari pemberontakan, ia akan mendapatkan penghargaan dari masyarakat. Dia mungkin dapat diberikan pangkat/kedudukan yang lebih tinggi, walaupun berasal dari golongan masyarakat rendah.
· Lembaga-lembaga keagamaan
Lembaga-lembaga keagamaan dapat mengangkat status sosial seseorang, misalnya yang berjasa dalam perkembangan Agama seperti ustad, pendeta, biksu dan lain lain.
· Lembaga pendidikan
Lembaga-lembaga pendidikan pada umumnya merupakan saluran yang konkret dari mobilitas vertikal ke atas, bahkan dianggap sebagai social elevator (perangkat) yang bergerak dari kedudukan yang rendah ke kedudukan yang lebih tinggi. Pendidikan memberikan kesempatan pada setiap orang untuk mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi.
Contoh: Seorang anak dari keluarga miskin mengenyam sekolahsampai jenjang yang tinggi. Setelah lulus ia memiliki pengetahuandagang dan menggunakan pengetahuannya itu untuk berusaha, sehingga ia berhasil menjadi pedagang yang kaya, yang secara otomatis telah meningkatkan status sosialnya.
· Organisasi politik
Seperti angkatan bersenjata, organisasi politik memungkinkan anggotanya yang loyal dan berdedikasi tinggi untuk menempati jabatan yang lebih tinggi, sehingga status sosialnya meningkat.

· Organisasi ekonomi
Organisasi ekonomi (seperti perusahaan, koperasi, BUMN dan lain-lain) dapat meningkatkan tingkat pendapatan seseorang. Semakin besar prestasinya, maka semakin besar jabatannya. Karena jabatannya tinggi akibatnya pendapatannya bertambah. Karena pendapatannya bertambah akibatnya kekayaannya bertambah. Dan karena kekayaannya bertambah akibatnya status sosialnya di masyarakat meningkat.

· Organisasi keahlian
Seperti di wikipedia ini, orang yang rajin menulis dan menyumbangkan pengetahuan/keahliannya kepada kelompok pasti statusnya akan dianggap lebih tinggi daripada pengguna biasa.

· Perkawinan
Sebuah perkawinan dapat menaikkan status seseorang. Seorang yang menikah dengan orang yang memiliki status terpandang akan dihormati karena pengaruh pasangannya.

Dampak mobilitas sosial
Gejala naik turunnya status sosial tentu memberikan konsekuensi-konsekuensi tertentu terhadap struktur sosial masyarakat. Konsekuensi-konsekuensi itu kemudian mendatangkan berbagai reaksi. Reaksi ini dapat berbentuk konflik. Ada berbagai macam konflik yang bisa muncul dalam masyarakat sebagai akibat terjadinya mobilitas.

Dampak negatif
· Konflik antarkelas
Dalam masyarakat, terdapat lapisan-lapisan sosial karena ukuran-ukuran seperti kekayaan, kekuasaan, dan pendidikan. Kelompok dalam lapisan-lapisan tadi disebut kelas sosial. Apabila terjadi perbedaan kepentingan antara kelas-kelas sosial yang ada di masyarakat dalam mobilitas sosial maka akan muncul konflik antarkelas.
Contoh: demonstrasi buruh yang menuntuk kenaikan upah, menggambarkan konflik antara kelas buruh dengan pengusaha.

· Konflik antarkelompok sosial
Di dalam masyatakat terdapat pula kelompok sosial yang beraneka ragam. Di antaranya kelompok sosial berdasarkan ideologi, profesi,agama, suku, dan ras. Bila salah satu kelompok berusaha untuk menguasai kelompok lain atau terjadi pemaksaan, maka timbul konflik.
Contoh: tawuran pelajar, perang antarkampung.

· Konflik antargenerasi
Konflik antar generasi terjadi antara generasi tua yang mempertahankan nilai-nilai lama dan generasi mudah yang ingin mengadakan perubahan.
Contoh: Pergaulan bebas yang saat ini banyak dilakukan kaum muda di Indonesia sangat bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut generasi tua.

· Penyesuaian kembali
Setiap konflik pada dasarnya ingin menguasai atau mengalahkan lawan. Bagi pihak-pihak yang berkonflik bila menyadari bahwa konflik itu lebih banyak merugikan kelompoknya, maka akan timbul penyesuaian kembali yang didasari oleh adanya rasa toleransi atau rasa penyesuaian kembali yang didasari oleh adanya rasa toleransiatau rasa saling menghargai. Penyesuaian semacam ini disebutAkomodasi.

Dampak positif
· Orang-orang akan berusaha untuk berprestasi atau berusaha untuk maju karena adanya kesempatan untuk pindah strata. Kesempatan ini mendorong orang untuk mau bersaing, dan bekerja keras agar dapat naik ke strata atas.
Contoh: Seorang anak miskin berusaha belajar dengan giat agar mendapatkan kekayaan dimasa depan.
· Mobilitas sosial akan lebih mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah yang lebih baik.
Contoh: Indonesia yang sedang mengalami perubahan dari masyarakat agraris ke masyarakat industri. Perubahan ini akan lebih cepat terjadi jika didukung oleh sumber daya yang memiliki kualitas. Kondisi ini perlu didukung dengan peningkatan dalam bidangpendidikan.

 
" Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, SALAM KENAL "
Diberdayakan oleh Blogger.