Sabtu, 05 Desember 2015

Lima golongan pengguna smartphone di Indonesia.

KOMPAS.com - Vserv, penyedia platform mobile marketing dan commerce, melakukan penelitian pada pengguna smartphone di Indonesia. Hasilnya, mereka mengelompokkan pengguna smartphone dalam lima persona (semacam profil pengguna). Lima persona itu adalah: rakus data, penggemar game, pengguna utama, iseng/awam, pembicara dan Bintang Sosial. Ternyata, persentase terbanyak pengguna smartphone di Indonesia berdasarkan penelitian itu adalah pengguna dengan persona rakus data. Rakus Data Sebanyak 20 persen pengguna smartphone di Indonesia masuk dalam golongan ini. Konsumsi data yang dilakukan golongan ini mencapai 249 MB per hari. Ini termasuk dari WiFi (109 MB) dan layanan data operator (140 MB). Golongan ini menghabiskan waktu menggunakan ponsel sebanyak 126 menit per hari. Dengan waktu-waktu utama di malam hari (jam 19-22). Aplikasi favorit mereka, sudah bisa diduga, adalah YouTube. Menyusul kemudian aplikasi browsing UC Browser dan toko aplikasi Google Play. Gamer Persona berikutnya dari pengguna smartphone Indonesia adalah gamer alias penggemar game. Porsinya mencakup 19 persen. Golongan ini menghabiskan waktu bermain game di smartphone hingga 91,2 menit per hari. Dari sisi konsumsi data, masih cukup besar dengan angka 179 MB per hari (96 MB seluler; 83 MB WiFi). Game kesukaan mereka? Clash of Clans, LINE Let's Get Rich dan Hay Day. Persona Lainnya Bagaimana dengan pengguna jenis lain. Menurut penelitian itu masih ada pengguna jenis Pengguna Utama (17 persen), Pembicara (15 persen), Awam (15 persen) dan Bintang Sosial (14 persen). Pengguna Utama adalah yang menghabiskan waktu memakai smartphone paling banyak, dibanding persona lainnya, dalam hal ini mencapai 155 menit. Golongan Pembicara, adalah kelompok "bawel" yang menghabiskan hingga 10 menit per hari untuk menelepon (baik panggilan selular maupun voip). Golongan Awam adalah pengguna yang paling minim memanfaatkan smartphone setiap harinya, hanya 108 menit. Menariknya, golongan ini diperkirakan berusia 36 tahun ke atas. Golongan Bintang Sosial , mungkin sudah bisa diduga, adalah yang gemar "bersarang" di media sosial. Dengan aplikasi kegemaran: Facebook, twitter dan Path. Vserv menggandeng Nielsen dalam penyusunan laporan tersebut. Laporan itu berdasarkan pengumpulan data pada 1.600 relawan di seluruh Indonesia selama 3 bulan. Sagar Phadke, Direktur Eksekutif, Consumer Insights, Nielsen Indonesia, mengatakan pengetahuan akan pengguna smartphone di Indonesia ini bisa bermanfaat bagi para pemasar untuk menyusun strategi yang efektif. Pranab Punj, Associate Vice President, Global Marketing, Vserv, mengatakan bahwa pesan yang disampaikan perusahaan bisa lebih relevan dengan mengetahui dan fokus pada persona pengguna yang tepat.

Selasa, 01 Desember 2015

Perayaan Hari Guru

Meski hari guru telah lewat tanggal 25 Nopember kemarin, namun di Tanjung Selor perayaannya baru dilaksanakan 5 hari berikutnya, apel peringatan hari guru digabung dengan korpri dilaksanakan di halaman Kantor Bupati Kab. Bulungan yang dipimpin langsung oleh Pj. Bupati Bulungan.
Demikian halnya di MTs Tanjung Selor perayaan hari guru juga dirayakan, terbilang sederhana tapi tetap meriah dengan diisi pentas seni, halaman madrasah yang biasanya digunakan untuk upacara dan kegiatan olahraga, kali ini digunakan untuk mementaskan kemampuan seni siswa siswi MTs, dibawah terik matahari yang lumayan panasnya para siswa siswi tampak tetap semangat, secara bergantian mempersembahkan kemampuan seninya.
Pentas seni yang diisi dengan Lagu, komedy, puisi, dan juga drama itu membuktikan bahwa siswa siswi MTs menyimpan banyak bakat seni, tinggal diasah, dikembangkan, dan diberikan panggung untuk berprestasi.
Selamat berprestasi Siswa-Siswi MTs, Selamat hari guru bagi seluruh guru MTs, karyamu dinanti.

Minggu, 29 November 2015

Guru, Pelita Kehidupan

GURU merupakan orang yang paling berarti dalam hidup ini. Melalui guru, seseorang mampu menjadi orang yang sukses dalam bidang-bidang tertentu. Gurulah yang mengajar, membimbing, mendidik juga membina anak-anak yang sedang berproses untuk menggapai cita-cita. Tapi, mengapa harus ada guru?
Allah SWT berfirman, “Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman, ‘Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!’ Mereka menjawab, ‘Maha suci Engkau, tidak ada yang Kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.’
Allah berfirman, ‘Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini.’ Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman, ‘Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?’” (QS. Al-Baqarah: 31-33).
Dalam ayat tersebut menggambarkan bahwa Allah SWT memberitahukan (mengajarkan) kepada nabi Adam AS tentang nama-nama benda. Dalam hal ini, dapat kita simpulkan bahwasanya, Allah SWT di sini sebagai guru, dan Nabi Adam sebagai muridnya. Kemudian Nabi Adam memberitahukannya kembali kepada para malaikat.
Dari situ, konsep guru dapat kita katakan sebagai orang yang paling pertama mengetahui. Hingga kemudian ia memberitahukan informasi yang ia miliki kepada orang lain yang belum mengetahui. Sebab, sebelum adanya anak-anak kita, sebagai pelajar di masa sekarang ini, ada di masa dahulu orang-orang yang kini menjadi guru juga belajar pada gurunya yang terdahulu. Dan kini mereka sampaikan kembali kepada generasi masa kini.
Nah, benarlah bahwasanya guru itu penting dan tentunya harus ada. Sebab, guru merupakan orang yang memberikan informasi. Mereka adalah orang-orang yang lebih awal mengetahui informasi. Sehingga, mereka adalah orang-orang pilihan yang mau mengamalkan kembali ilmu yang dimilikinya. Lain halnya dengan profesi lain, guru memiliki keahlian khusus dalam menyampaikan ilmu pengetahuan itu, hingga orang yang akan menerima pengetahuan dapat dengan mudah memahaminya.
Dishare dari Islam Pos

Rabu, 25 November 2015

Selamat Hari Guru

Hari ini 25 Nopember 2015 adalah hari istimewa bagi para guru, suatu profesi yang sudah diakui oleh negara dengan adanya undang undang guru, profesi yang sudah lama dimuliakan oleh masyarakat dari masa saya kecil hingga sekarang walau terjadi degradasi kadar kemuliaannya terdengar berkurang pada saat ini, dulu guru disandingkan dengan pahlawan tanpa tanda jasa, sekarang gelar itu diragukan oleh beberapa orang, dari beberapa komentar masyarakat dimedia sosial dengan mudahnya kita mendapatkan cibiran mereka akan profesi guru yang tidak pantas lagi dijuluki pahlawan, dulu dan sekarang katanya beda, mereka rata rata menilainya dari sudut pandang uang, orang dianggap pantas dianggap pahlawan jika dibayar murah, maka tidak pantaslah guru sekarang dianggap pahlawan karna adanya undang undang guru itu yang salah satu isinya memastikan kesejahteraan mereka dengan tunjangan sertifikasi. Kalau itu tolak ukurnya maka sangatlah sempit cara berpikir mereka. Beberapa pihak memang menggunakan ini sebagai komoditas politik, isu mensejahterakan guru sudah langganan digunakan untuk bahan kampanye politik, mereka berlomba lomba ingin menjadi pihak yang paling berjasa dalam memperjuangkannya, ditambah lagi oleh media memberitakannya dengan porsi besar sehingga mengubah opini masyarakat akan kesejahteraan guru.
Sebagian masyarakat belum mengetahui bagaimana program pemerintah ini belumlah sepenuhnya tuntas, program yang berproses dan belum semua guru menikmati, masih banyak persoalan didalamnya termasuk sisi keadilan sesama guru, mereka tidak tahu banyak tentang profesi guru di Indonesia yang berkasta kasta tingkat kesejahteraannya, mereka tidak tahu beban pekerjaan guru begitu beratnya, maka wajar saja dihargai jasanya, walau masalah beban kerja relatif dalam mengukurnya, tergantung siapa yang merasakannya. Bersambung

Senin, 23 November 2015

Upacara hari senin

Upacara senin tgl 23 nopember 2015 hari ini termasuk istimewa karena yang bertindak sebagai inspektur atau pembina upacara dipimpin oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bulungan, dalam amanahnya beliau memberikan motivasi kepada siswa siswi MTsN Tanjung Selor untuk selalu giat belajar, sedini mungkin sudah harus punya visi, cita cita adalah alat pemicu semangat untuk terus belajar, orang yang tidak punya cita cita pasti tdk semangat belajar karna tidak jelas manfaat dan tujuan belajarnya, selain belajar siswa harus hormat kepada orang tua karena ridhonya Allah adalah ridhonya orang tua.
Lafadz yang populer dimasyarakat adalah yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqy dalam Syu'ab Al-Iman sebagai berikut;
ﺷﻌﺐ ﺍﻹﻳﻤﺎﻥ - ﺍﻟﺒﻴﻬﻘﻲ ‏( /6 177 ‏) ﻋﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﻋﻤﺮﻭ ﻗﺎﻝ : ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ : ﺭﺿﺎ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻲ ﺭﺿﺎ ﺍﻟﻮﺍﻟﺪﻳﻦ ﻭ ﺳﺨﻂ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻲ ﺳﺨﻂ ﺍﻟﻮﺍﻟﺪﻳﻦ
Dari Abdullah bin 'Amr beliau berkata; Rasulullah ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ bersabda; Ridha Allah pada ridha orangtua dan murka Allah pada murka orangtua (H.R.Al-Baihaqy).
Demikian juga dengan guru, guru seyogianya dihormati bukan saja alasannya karena sebagai salah satu sumber ilmu akan tetapi perannya juga sebagai orang tua di sekolah, menutup amanahnya beliau mengingatkan siswa sebagai generasi penerus harus mempersiapkan diri dengan sebaik baiknya dengan ilmu pengetahuan dan iman taqwa kepada Allah SWT, serta mengiplementasikan 5 ikrar siswa yang setiap senin diucapkan bersama.

Selasa, 17 November 2015

Milad Anakku

Maaf anakku, di hari yang istimewa ini masih seperti tahun tahun sebelumnya, tidak ada potong kue, balon bergantungan, tiup lilin apalagi nyanyi nyanyi.
Maaf anakku, bapakmu ini masih konsisten dengan pendiriannya, perayaan yang biasanya dilakukan oleh kawan kawanmu atau para tetanggamu itu lebih banyak  mudhoratnya dari pada manfaatnya, walaupun itu dibungkus dengan istilah yang islami sekalipun semisal syukuran milad atau istilah lainnya, dimata bapak itu sama saja pesta budaya orang lain yang tidak ada anjurannya dalam keyakinan kita, perayaan seperti itu hanya menyenangkan sebagian kecil orang tapi melukai perasaan orang banyak.
Bapak mau mengajarkan kamu berempati kepada sesama, karena tidak semua orang sama kemampuan ekonominya.
Bapak mau mengajarkan kamu cara bersyukur dengan cara tidak memamerkan kekayaan dan prestise.
Bapak mau mengajarkan kamu bersedekah dengan cara memberi dan tidak berharap dibalas.
Bapak mau mengajarkan kamu bahwa diluar sana ada banyak orang tua membanggakan anaknya secara berlebihan.
Anakku, di hari ini dan di hari hari esok sampai akhir hidup ini, bapak berusaha selalu mentip doa kebaikan untukmu;
Semoga berkah umurmu anakku, 4 tahun usiamu, 4 tahun sudah kebersamaan kita, engkau setia menemaniku dalam suka dan duka, 4 tahun sudah Penciptamu dan Penciptaku serta Pencipta seluruh alam Allah SWT telah menitipkan, mengamanahkan kepadaku, semoga Allah memanjangkan umurmu, memanjangkan waktu kebersamaan kita, diberikan kesehatan, dan rezeki yg berlimpah, ilmu yang bermanfaat serta menjadi anak yang soleh, cerdas dan berahlak mulia. Aamiin...
رَبِّ اجْعَلْنِى مُقِيمَ الصَّلٰوةِ وَمِن ذُرِّيَّتِى ۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَآءِ
"Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku."
[QS. Ibrahim: Ayat 40]
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوٰجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
"Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa."
[QS. Al-Furqan: Ayat 74]
Aamiin ... Ya Rabbal Alamin

Sabtu, 31 Januari 2015

Kabarnya baik-baik saja

Jari terasa kaku seperti halnya kakunya kaki menggayuh sepeda yang sekian lama tidak dilakukan, seperti ini terasa jari diatas keyboard laptop hehe, mengetik tugas harian sebenarnya hampir tiap hari kulakukan namun hanya sebatas input data dan editan saja dan itupun hanya membutuhkan waktu yang relatif singkat pertemuan jari dengan keyboard, hari ini perjuangan yang sangat heroik untuk mengalahkan rasa malas memenuhi naluri mengisi blog yang sudah 2 tahun absen hehe, perjuangan itu tidak sekedar pengenalan kembali antara jari dengan keyboard akan tetapi perjuangan memadukannya dengan pikiran dan hati (haahaa bagian ini yang suli)t, ssst dari awal sejak jaman kolonial memang bagian ini yang belum bisa kujinakkan hehehe, kayak mana ya memadukannya????? INSPIRASI ????

Ya saya mulai dari kutipan Pak Dahlan Iskan kurang lebihnya begini “Motivasi biasanya hadir saat kita dizolimi, klo tidak ada yang menzolimi anggaplah ato rekayasa saja hati ini seakan-akan kita terzolimi” hehehe, saya yakin perasaan mengalami posisi bottom, terendah, teraniaya, terfakir, ter.... ter.... dan ter... lainnya dan apapun istilahnya itu sangatlah manusiawi, itulah “pesimisme” barang yang sangat menjengkelkan yang sering hinggap dan bersenandung di hati manusia, kayak lirik lagu aja....

Ada banyak karakter yang saya kenal bukan karena banyak teman atau kenalan, akan tetapi karena profesi yang memaksakan, guru setiap saat menjumpai siswanya dalam keadaan beragam karakter, tingkah laku pribadi mulai dari yang biasa-biasa saja sampai yang unik atau yang limited edition pun banyak hehe yang setiap tahun silih berganiti dihadapi, kelas 9 pergi meninggalkan sekolah melanjutkan kejenjang lebih tinggi, tahun itu pula kelas 7 masuk dari berbagai sekolah dasar, itulah ritunitas sekaligus realitas. REALITASSSSSS.

Kembali ke kutipan Pak Dahlan tadi, orang dewasa kemungkingan besar bisa menggunakan teori tersebut karena sudah masuk pada tahap terjun kelapangan the real community, tapi buat siswa yang seumuran 12 sampai 15 tahun biasanya termotivasi karena percikan pujian dari luar dirinya maupun muncul dari dirinya sendiri alias PD, tapi tidak sedikit pula anak seusia itu sudah terbiasa dengan pengalaman dibully oleh teman-temannya hingga kelak saat dewasanya ada keinginan untuk membalas dan mengejar ketinggalannya, tapi kasus seperti ini hanya banyak kita jumpai dicerita-cerita fiksi saja di Tv maupun sinetron, yang paling sering kasusnya itu mereka bisa bangkit karna pujian dari guru, orang tua, bahkan dari teman sendiri, sehingga bisa memicu terus motivasinya.

Pengalaman pribadi memuji siswa selama ini sangatlah ampuh untuk memotivasi mereka, itu saya lakukan sesuai apa yang pernah guru lakukan terhadap saya, hmhm bukan balas budi atau dendam www.nostalgia.com, itu semua upaya untuk memotivasi mereka, mereka adalah aset, minimal untuk dirinya sendiri, keluarga dan bangsanya kelak.... (patriot kedengarannya), ibaratnya orang yang berkunjung ke suatu tempat dan masih buta dengan lokasi tersebut, tentunya peluang tersesat banyak sekali, maka dia perlu pembimbing (guide) agar tidak tersesat, maka pada posisi demikian dibutuhkan peran kita sebagai orang yang pernah ke lokasi tersebut bisa membimbingnya dan menunjukkan jalan yang tepat, jalan yg lurus bukan yang bengkok, berkelok-kelok maupun berlobang-lobang, hehe bisa jatoh tuh...

Membagi pengalaman masa-masa sekolah dan memberikan contoh karakter teman sekolah waktu masih menyandang siswa yang waktu itu sukses, setengah sukses, sampai yang kurang sukses dan akhirnya menjadi apa mereka saat ini, itu pula yang sering dan sangat ampuh untuk dishare sebagai pemicu motivasi mereka.

Sudah lumayan panjang tulisan diatas tapi inti yang ingin dishare blum masuk hehe anggalap itu pendahuluan ato istilah gurunya apersepsi 10 menit sebagai pendahuluan hihihi.

Masih ada kaitan dengan motivasi, menyemangati itu perlu baik menyemangati orang lain lebih-lebih untuk diri sendiri, ada satu teori motivasi selain diatas tadi yang saat ini kugeluti, seperti ini kisahnya (ciahhhhhh).

Jauh dari teman-teman sepermainan masa kanak-kanak, teman sekolah, sampai teman kuliah, bahkan teman spesial, dengan waktu yang cukup lama tak bertemu menambah penasaran bagaimana kabar mereka, tapi dijaman globalisasi ini akses komunikasi yang menyiapkan banyak pilihan dengan sosmednya, kerinduan itu bisa diredahkan, tanpa berinteraksi bertatap muka, tanpa tanya jawab, dan tanpa ditanya pun seorang teman diseberang sana bisa diketahui perkembangannya bahkan perasaannya, knapa bisa hehe... jawabnya karna “up date status”, dan “upload foto” di sosmed.

Hoby sejak kecil ngintip orang, (eh jangan salah paham bukan ngintip .........) maksudnya senang ngintip album photo orang, kan dari photo kliatan sukses tidak suksesnya yang empunya photo hihi, hoby itu tersalurkan lagi dengan menjamurnya aplikasi share photo sosmed di dunia maya, dengan bantuan kecanggihan mesin pencari yang bernama si Google dan Yahoo kita tidak perlu berlama-lama mendapatkan data mengenai mereka, mencari apapun yang kita inginkan lewat mesin ini hampir sempurnah dipenuhinya, kecanggihannya sudah tersohor mulai dari kota sampai ke desa bahkan ke pedalaman, dari perumahan sampai keperkantoran dan sekolah, sampai suatu waktu salah satu siswa saya berkelakar kehilangan buku dan siswa yang lain merekomendasikannya mencari di google saja katanya, hehe. Kemampuan si google ini saya manfaatkan untuk mengobati rasa rindu akan kabar teman-teman dimanapun berada walau sampai diujung dunia bisa ditemukan oleh si google. Tanpa ragu dan gentar memberanikan diri mengetik satu persatu huruf hingga merangkai satu persatu nama teman di search enggine, maka muncullah profil mereka, tapi itu hanya berlaku buat mereka yang narsis bin melek internet, bagi yang gaptek nasib dan kabarnya tak bisa terdeteksi oleh si mesin cerdas ini, kacian-kacian.

Kabar itu banyak macam ada kabar baik, tidak baik, setengah baik, sukses, tidak sukses, dan setengah sukses, kabar tentang mereka yang terdeteksi lewat sosmed tersebut bermacam-macam  jika ingin disederhanakan kabarnya tinggal dikapling-kapling saja kedalam kategori-kategori yang saya sebut sebelumnya yaitu baik, sukses dan seterunya, pengalaman menemukan mereka didunia maya untuk updating status kebanyakan mereka dalam keadaan galau, berbeda dengan photo-photo yang diupload, kebanyakan menampilkan photo-photo cantik dan gagah lengkap dengan gayanya ditambah dengan background yang beraneka macam pemandangan alam maupun properti yang mahal-mahal yang menggambarkan kabar baik serta derajat, kelas ekonomi dan sosial mereka.

Update status galau yang bertolak belakang dengan upload photo yang ekslusif menggambarkan kabar mereka sejahtera akan tetapi terjebak dalam dunia kegalauan haha ... apapun itu memang kenyataan mereka baik-baik saja bahkan saya yakin lebih baik dari itu, photo menggambarkan keadaan sebenarnya, kicauan statusnya hanyalah bumbu-bumbu saja, kicauan status yang galau kemungkinan karena latah (lagi trend) saat ini dan di ala-alay kan hehe biar tetap eksis.

Kesimpulannya mereka baik-baik saja bahkan jauh lebih baik dari keadaan saya yang merantau jauh di kampung orang, ini alat pemicu motivasi “kalo mereka bisa knapa saya gak bisa”, kita ambil yang positifnya bukan bersaing secara negatif, bahkan bukan bersaing tanpa pesaing. Ini dia yang saya maksud alat motivasi yang sekarang saya geluti, mencambuk diri sendiri yang telah berkorban waktu, tenaga dan pikiran serta perasaan meninggalkan kampung halaman, meninggalkan orang-orang tercinta utamanya orang tua.

Beberapa teman-teman telah memotivasi secara tidak sengaja dan tanpa sepengetahuannya melalui informasi yang saya dapatkan melalui sosmed, keadaan pekerjaan, study, keluarga, dan keadaan lainnya membuat “iri” dalam artian positif, ditahun-tahun awal perantauan masih rajin kusisihkan ruang dalam hati dan otak buat mereka, bagaimana kawan-kawan diseberang sana, apakah kabarnya baik-baik saja? Ternyata kabarnya baik.

Saya bangga dengan mereka, beberapa diantaranya kubanggakan dengan studynya yang sudah terpaut jauh dari saya yang masih stagnan dan masih terus menikmati dengan strata yang sama sejak 15 tahun silam, beberapa yang lain kubanggakan karena profesi mereka yang “gagah”, gagah dari sudut pandang saya berarti nominal pendapatannya dan brand corporasinya, beberapa diantaranya kubanggakan karena keberadaannya sekarang yang juga hijrah seperti ku, tapi hijrahnya tidak tanggung-tanggung “kelas Internasional”, ada yang hijrah ke Jepang, dan Australia, dan yang paling kubanggakan adalah mereka tidak salah pilih dalam pasangan, mereka hidup bahagia, memiliki keluarga yang sejahtera, “moga sakinah, mawaddah, warahmah” itu doaku buat mereka.


Ternyata kabarnya Sangat-sangat-sangat-sangat-sangat baik, terimakasih Tuhan engkau telah dan selalu menjaganya dan ijinkan diri ini menjadikan mereka sebagai motivatorku.



Catatan lainnya :

 
" Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, SALAM KENAL "
Diberdayakan oleh Blogger.