KOMPAS.com - Vserv, penyedia platform mobile marketing dan commerce, melakukan penelitian pada pengguna smartphone di Indonesia. Hasilnya, mereka mengelompokkan pengguna smartphone dalam lima persona (semacam profil pengguna). Lima persona itu adalah: rakus data, penggemar game, pengguna utama, iseng/awam, pembicara dan Bintang Sosial. Ternyata, persentase terbanyak pengguna smartphone di Indonesia berdasarkan penelitian itu adalah pengguna dengan persona rakus data. Rakus Data Sebanyak 20 persen pengguna smartphone di Indonesia masuk dalam golongan ini. Konsumsi data yang dilakukan golongan ini mencapai 249 MB per hari. Ini termasuk dari WiFi (109 MB) dan layanan data operator (140 MB). Golongan ini menghabiskan waktu menggunakan ponsel sebanyak 126 menit per hari. Dengan waktu-waktu utama di malam hari (jam 19-22). Aplikasi favorit mereka, sudah bisa diduga, adalah YouTube. Menyusul kemudian aplikasi browsing UC Browser dan toko aplikasi Google Play. Gamer Persona berikutnya dari pengguna smartphone Indonesia adalah gamer alias penggemar game. Porsinya mencakup 19 persen. Golongan ini menghabiskan waktu bermain game di smartphone hingga 91,2 menit per hari. Dari sisi konsumsi data, masih cukup besar dengan angka 179 MB per hari (96 MB seluler; 83 MB WiFi). Game kesukaan mereka? Clash of Clans, LINE Let's Get Rich dan Hay Day. Persona Lainnya Bagaimana dengan pengguna jenis lain. Menurut penelitian itu masih ada pengguna jenis Pengguna Utama (17 persen), Pembicara (15 persen), Awam (15 persen) dan Bintang Sosial (14 persen). Pengguna Utama adalah yang menghabiskan waktu memakai smartphone paling banyak, dibanding persona lainnya, dalam hal ini mencapai 155 menit. Golongan Pembicara, adalah kelompok "bawel" yang menghabiskan hingga 10 menit per hari untuk menelepon (baik panggilan selular maupun voip). Golongan Awam adalah pengguna yang paling minim memanfaatkan smartphone setiap harinya, hanya 108 menit. Menariknya, golongan ini diperkirakan berusia 36 tahun ke atas. Golongan Bintang Sosial , mungkin sudah bisa diduga, adalah yang gemar "bersarang" di media sosial. Dengan aplikasi kegemaran: Facebook, twitter dan Path. Vserv menggandeng Nielsen dalam penyusunan laporan tersebut. Laporan itu berdasarkan pengumpulan data pada 1.600 relawan di seluruh Indonesia selama 3 bulan. Sagar Phadke, Direktur Eksekutif, Consumer Insights, Nielsen Indonesia, mengatakan pengetahuan akan pengguna smartphone di Indonesia ini bisa bermanfaat bagi para pemasar untuk menyusun strategi yang efektif. Pranab Punj, Associate Vice President, Global Marketing, Vserv, mengatakan bahwa pesan yang disampaikan perusahaan bisa lebih relevan dengan mengetahui dan fokus pada persona pengguna yang tepat.
Home » Archives for 2015
Sabtu, 05 Desember 2015
Selasa, 01 Desember 2015
Perayaan Hari Guru
Meski hari guru telah lewat tanggal 25 Nopember kemarin, namun di Tanjung Selor perayaannya baru dilaksanakan 5 hari berikutnya, apel peringatan hari guru digabung dengan korpri dilaksanakan di halaman Kantor Bupati Kab. Bulungan yang dipimpin langsung oleh Pj. Bupati Bulungan.
Demikian halnya di MTs Tanjung Selor perayaan hari guru juga dirayakan, terbilang sederhana tapi tetap meriah dengan diisi pentas seni, halaman madrasah yang biasanya digunakan untuk upacara dan kegiatan olahraga, kali ini digunakan untuk mementaskan kemampuan seni siswa siswi MTs, dibawah terik matahari yang lumayan panasnya para siswa siswi tampak tetap semangat, secara bergantian mempersembahkan kemampuan seninya.
Pentas seni yang diisi dengan Lagu, komedy, puisi, dan juga drama itu membuktikan bahwa siswa siswi MTs menyimpan banyak bakat seni, tinggal diasah, dikembangkan, dan diberikan panggung untuk berprestasi.
Selamat berprestasi Siswa-Siswi MTs, Selamat hari guru bagi seluruh guru MTs, karyamu dinanti.
Minggu, 29 November 2015
Guru, Pelita Kehidupan
GURU merupakan orang yang paling berarti dalam hidup ini. Melalui guru, seseorang mampu menjadi orang yang sukses dalam bidang-bidang tertentu. Gurulah yang mengajar, membimbing, mendidik juga membina anak-anak yang sedang berproses untuk menggapai cita-cita. Tapi, mengapa harus ada guru?
Allah SWT berfirman, “Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman, ‘Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!’ Mereka menjawab, ‘Maha suci Engkau, tidak ada yang Kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.’
Allah berfirman, ‘Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini.’ Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman, ‘Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?’” (QS. Al-Baqarah: 31-33).
Dalam ayat tersebut menggambarkan bahwa Allah SWT memberitahukan (mengajarkan) kepada nabi Adam AS tentang nama-nama benda. Dalam hal ini, dapat kita simpulkan bahwasanya, Allah SWT di sini sebagai guru, dan Nabi Adam sebagai muridnya. Kemudian Nabi Adam memberitahukannya kembali kepada para malaikat.
Dari situ, konsep guru dapat kita katakan sebagai orang yang paling pertama mengetahui. Hingga kemudian ia memberitahukan informasi yang ia miliki kepada orang lain yang belum mengetahui. Sebab, sebelum adanya anak-anak kita, sebagai pelajar di masa sekarang ini, ada di masa dahulu orang-orang yang kini menjadi guru juga belajar pada gurunya yang terdahulu. Dan kini mereka sampaikan kembali kepada generasi masa kini.
Nah, benarlah bahwasanya guru itu penting dan tentunya harus ada. Sebab, guru merupakan orang yang memberikan informasi. Mereka adalah orang-orang yang lebih awal mengetahui informasi. Sehingga, mereka adalah orang-orang pilihan yang mau mengamalkan kembali ilmu yang dimilikinya. Lain halnya dengan profesi lain, guru memiliki keahlian khusus dalam menyampaikan ilmu pengetahuan itu, hingga orang yang akan menerima pengetahuan dapat dengan mudah memahaminya.
Dishare dari Islam Pos
Rabu, 25 November 2015
Selamat Hari Guru
Hari ini 25 Nopember 2015 adalah hari istimewa bagi para guru, suatu profesi yang sudah diakui oleh negara dengan adanya undang undang guru, profesi yang sudah lama dimuliakan oleh masyarakat dari masa saya kecil hingga sekarang walau terjadi degradasi kadar kemuliaannya terdengar berkurang pada saat ini, dulu guru disandingkan dengan pahlawan tanpa tanda jasa, sekarang gelar itu diragukan oleh beberapa orang, dari beberapa komentar masyarakat dimedia sosial dengan mudahnya kita mendapatkan cibiran mereka akan profesi guru yang tidak pantas lagi dijuluki pahlawan, dulu dan sekarang katanya beda, mereka rata rata menilainya dari sudut pandang uang, orang dianggap pantas dianggap pahlawan jika dibayar murah, maka tidak pantaslah guru sekarang dianggap pahlawan karna adanya undang undang guru itu yang salah satu isinya memastikan kesejahteraan mereka dengan tunjangan sertifikasi. Kalau itu tolak ukurnya maka sangatlah sempit cara berpikir mereka. Beberapa pihak memang menggunakan ini sebagai komoditas politik, isu mensejahterakan guru sudah langganan digunakan untuk bahan kampanye politik, mereka berlomba lomba ingin menjadi pihak yang paling berjasa dalam memperjuangkannya, ditambah lagi oleh media memberitakannya dengan porsi besar sehingga mengubah opini masyarakat akan kesejahteraan guru.
Sebagian masyarakat belum mengetahui bagaimana program pemerintah ini belumlah sepenuhnya tuntas, program yang berproses dan belum semua guru menikmati, masih banyak persoalan didalamnya termasuk sisi keadilan sesama guru, mereka tidak tahu banyak tentang profesi guru di Indonesia yang berkasta kasta tingkat kesejahteraannya, mereka tidak tahu beban pekerjaan guru begitu beratnya, maka wajar saja dihargai jasanya, walau masalah beban kerja relatif dalam mengukurnya, tergantung siapa yang merasakannya. Bersambung
Senin, 23 November 2015
Upacara hari senin
ﺷﻌﺐ ﺍﻹﻳﻤﺎﻥ - ﺍﻟﺒﻴﻬﻘﻲ ( /6 177 ) ﻋﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﻋﻤﺮﻭ ﻗﺎﻝ : ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ : ﺭﺿﺎ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻲ ﺭﺿﺎ ﺍﻟﻮﺍﻟﺪﻳﻦ ﻭ ﺳﺨﻂ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻲ ﺳﺨﻂ ﺍﻟﻮﺍﻟﺪﻳﻦ
Dari Abdullah bin 'Amr beliau berkata; Rasulullah ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ bersabda; Ridha Allah pada ridha orangtua dan murka Allah pada murka orangtua (H.R.Al-Baihaqy).
Demikian juga dengan guru, guru seyogianya dihormati bukan saja alasannya karena sebagai salah satu sumber ilmu akan tetapi perannya juga sebagai orang tua di sekolah, menutup amanahnya beliau mengingatkan siswa sebagai generasi penerus harus mempersiapkan diri dengan sebaik baiknya dengan ilmu pengetahuan dan iman taqwa kepada Allah SWT, serta mengiplementasikan 5 ikrar siswa yang setiap senin diucapkan bersama.
Selasa, 17 November 2015
Milad Anakku
Maaf anakku, bapakmu ini masih konsisten dengan pendiriannya, perayaan yang biasanya dilakukan oleh kawan kawanmu atau para tetanggamu itu lebih banyak mudhoratnya dari pada manfaatnya, walaupun itu dibungkus dengan istilah yang islami sekalipun semisal syukuran milad atau istilah lainnya, dimata bapak itu sama saja pesta budaya orang lain yang tidak ada anjurannya dalam keyakinan kita, perayaan seperti itu hanya menyenangkan sebagian kecil orang tapi melukai perasaan orang banyak.
Bapak mau mengajarkan kamu berempati kepada sesama, karena tidak semua orang sama kemampuan ekonominya.
Bapak mau mengajarkan kamu cara bersyukur dengan cara tidak memamerkan kekayaan dan prestise.
Bapak mau mengajarkan kamu bersedekah dengan cara memberi dan tidak berharap dibalas.
Bapak mau mengajarkan kamu bahwa diluar sana ada banyak orang tua membanggakan anaknya secara berlebihan.
Anakku, di hari ini dan di hari hari esok sampai akhir hidup ini, bapak berusaha selalu mentip doa kebaikan untukmu;
Semoga berkah umurmu anakku, 4 tahun usiamu, 4 tahun sudah kebersamaan kita, engkau setia menemaniku dalam suka dan duka, 4 tahun sudah Penciptamu dan Penciptaku serta Pencipta seluruh alam Allah SWT telah menitipkan, mengamanahkan kepadaku, semoga Allah memanjangkan umurmu, memanjangkan waktu kebersamaan kita, diberikan kesehatan, dan rezeki yg berlimpah, ilmu yang bermanfaat serta menjadi anak yang soleh, cerdas dan berahlak mulia. Aamiin...
رَبِّ اجْعَلْنِى مُقِيمَ الصَّلٰوةِ وَمِن ذُرِّيَّتِى ۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَآءِ
"Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku."
[QS. Ibrahim: Ayat 40]
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوٰجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
"Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa."
[QS. Al-Furqan: Ayat 74]
Aamiin ... Ya Rabbal Alamin
Sabtu, 31 Januari 2015
Kabarnya baik-baik saja
Pengalaman pribadi memuji siswa selama ini sangatlah ampuh untuk memotivasi mereka, itu saya lakukan sesuai apa yang pernah guru lakukan terhadap saya, hmhm bukan balas budi atau dendam www.nostalgia.com, itu semua upaya untuk memotivasi mereka, mereka adalah aset, minimal untuk dirinya sendiri, keluarga dan bangsanya kelak.... (patriot kedengarannya), ibaratnya orang yang berkunjung ke suatu tempat dan masih buta dengan lokasi tersebut, tentunya peluang tersesat banyak sekali, maka dia perlu pembimbing (guide) agar tidak tersesat, maka pada posisi demikian dibutuhkan peran kita sebagai orang yang pernah ke lokasi tersebut bisa membimbingnya dan menunjukkan jalan yang tepat, jalan yg lurus bukan yang bengkok, berkelok-kelok maupun berlobang-lobang, hehe bisa jatoh tuh...
Sudah lumayan panjang tulisan diatas tapi inti yang ingin dishare blum masuk hehe anggalap itu pendahuluan ato istilah gurunya apersepsi 10 menit sebagai pendahuluan hihihi.
Masih ada kaitan dengan motivasi, menyemangati itu perlu baik menyemangati orang lain lebih-lebih untuk diri sendiri, ada satu teori motivasi selain diatas tadi yang saat ini kugeluti, seperti ini kisahnya (ciahhhhhh).