Sabtu, 15 Juli 2023

Waktu

Ini tulisan kedua yang tanpa draft diketik langsung di dashbor menu postingan baru pada blooger.com  untuk dipublish, sambil mengisi kekosongan waktu di hari sabtu yang biasanya sepi job dan kejar deadline, melalui tulisan ini akan terkesan tanpa arah dan tujuan serta judul yang nanti belakangan saya tuliskan setelah selesai menulis artikel ini, khusus untuk tulisan ini bertujuan untuk mengingatkan kembali ke diri sendiri tentang konsep blog yang saya beri nama catatanku sebagai yang sebenar-benarnya catatan untuk dicatat sendiri dan dibaca sendiri serta dinikmati oleh diri sendiri untuk bahan renungan dan nostalgia kelak, beberapa tulisan realnya bertema nostalgia dan kedepan menjadi nostalgia juga tentang perjalanan hidup, catatan di tulis diblog setidaknya gampang untuk dipanggil kembali karena tersimpan di server google ketimbang catatan yang tersimpan secara manual di media kertas atau file office bereksistensi .doc, txt dan atau media lainnya yang peluangnya besar untuk hilang atau filenya rusak. 

Melaui blog ini saya belajar menulis secara otodidak dengan keterbatasan ilmu baik dari segi teknis maupun non teknis, saat menulis catatan ini pun saya sudah berusaha sekuat tenaga untuk mengumpulkan energi agar tetap konsentrasi dan memotivasi diri untuk melanjutkan jari berjalan menekan tombol keyboard satu demi satu huruf sambil  menyingkronkan dengan hati bersama pikiran, ada banyak tulisan yang lahir pada blog catatan ini yang mungkin terkesan ruwet untuk dipahami orang lain, ya dimaklumi saja karena toh yang akan baca saya sendiri yang sudah paham apa maksudnya, namun jika ingin mengembagkan kemampuan diri dan ada niat untuk belajar menulis untuk dishare ke ruang publik tentunya saya harus bekerja keras untuk belajar dan memperbaiki tulisan-tulisan agar bisa dipahami oleh orang lain. 

Bekerja keras inilah yang jadi pekerjaan rumah terbesar buat diri ini, ada banyak alasan untuk yang satu ini kenapa selalu gagal, salah satunya adalah waktu, waktu untuk membaca, waktu untuk berpikir dan menuangkan dalam bentuk tulisan terasa tidak ada, karena alasan yang satu ini paling gampang untuk dijadikan kambing hitam maka segalanya jadi gagal total, angka umur berjalan tidak sebanding dengan angka kemanfaatan dan mutunya.

Kadang alasan waktu itulah yang tertuduh, waktu dijadikan alasan habis dengan pekerjaan baik pekerjaan di kantor maupun di rumah, namun malu rasanya jika menengok kebelakang prestasi dari dua pekerjaan tersebut yang menurut saya telah menghabiskan waktu untuk dua pekerjaan tersebut namun hasilnya juga biasa-biasa saja, tidak ada yang istimewa, bahkan tercenderung tidak ada yang bisa dibanggakan, jika demikan maka sayang sekali waktu itu terbuang percuma, menghabiskan waktu tidak disisakan untuk hal-hal yang bermanfaat lainnya, hal itulah menjadi bentuk penyesalan yang selalu berulang-ulang setiap saat.

Manajemen waktu adalah solusinya, kalau di bidang penganggaran keuangan kita mengenal perencanaan anggaran, maka seharusnya saya belajar dari miniatur perencanaan anggaran tersebut untuk diduplikasi dalam kehidupan sehari-hari dalam pemanfaatan waktu agar terkover seluruhnya apa tujuan dan yang akan ingin dicapai.

Kembali lagi pada konsep tadi bahwa tulisan ini ditulis dan dibaca oleh diri sendiri, juga tentunya akan mengevaluasi dan memetakan solusi sendiri, maka permasalahan manajemen waktu ini juga menjadi objek untuk dibaca, dievaluasi dan diterapkan solusi tersebut, sekian....  

 



 

Anniversary 22 Tahun

Dua puluh dua tahun bukanlah waktu yang singkat, ada banyak peristiwa yang telah dilewati dengan penuh suka dan duka, 14 Juli 2023 kemarin saya diingatkan oleh google via notifikasi kalender, ternyata setiap tahun diingatkan setelah saya setel entah berapa tahun yang lalu di aplikasi kalender google, sejenak tercengang dengan angka 22 tahun, semoga angka yang besar ini bisa dijadikan evaluasi diri bahwa umur ini tidak semuda dulu, anniversary pernikahan saja sudah berusia 22 tahun apalagi umur yang sudah berkepala 4 menjelang 5, banyak yang berubah tentunya dan salah satunya  poto pada profil blog ini, tapi yang tidak kalah pentingnya untuk diambil ibrahnya dengan perjalanan 22 tahun belakang ini adalah malu jika mengukur tingkat kedewasaan yang masih jauh dari sepantasnya, dewasa atas segalanya dan pantas atas segala kondisi, bukan sekedar wajah yang dewasa namun harusnya mental dan religiusitas yang dewasa menyesuaikan umur, ada peristiwa sekitar 3 tahun sebelum 14 juli 2021 itu yang seharusnya sebagai kado terbesar dalam hidup dari sang pencipta namun terasa disia-siakan yaitu dipertemukan dengan mereka yang memiliki keilmuan mar'ifat, saya bertemu dengan mereka orang-orang shaleh disaat usia saya masih muda yaitu 23 tahun berkumpul dengan mereka saat itu merupakan kenangan terindah, setiap juma'at saya menanti untuk mendengar, menyimak dan merasakan suasana sharing ilmunya, Islamic Center Makassar menjadi bangunan yang kurindukan sepanjan tahun waktu itu, yang disesali adalah mengapa 25 tahun ini pemahaman dan implementasi ilmu itu stagnan dan bahkan dalam perjalanan yang sangat panjang ini disia-siakan, bahkan perjalanan hidup ini berjalan beriringan dengan taburan ragam dosa, astagfirullah, seberapa besar keinginan itu kadang ada untuk bangkit dan menyelami kembali namun begitulah magnet godaan lebih besar menarik diri ini menikmati keduniaan, namun semoga moment tahun ini dapat menjadi batu loncatan untuk menerobos dan melawan arus magnet tersebut. 

Selamat Anniversary buat kami semoga Samawa selalu, Allah SWT memberikan perlindungan, penerang hidup, menunjukkan jalan yang lurus, memberikan keberkahan dunia berupa, kemanfaatan sosial, kesehatan, rezeki, ilmu, diberikan lingkungan yang islami, sahabat-sahabat dan anak keturunan yang shaleh sholehah, serta keberkahan akhirat. aamin.... ya rabbal alamiin.

 
" Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, SALAM KENAL "
Diberdayakan oleh Blogger.