Minggu, 29 November 2015

Guru, Pelita Kehidupan

GURU merupakan orang yang paling berarti dalam hidup ini. Melalui guru, seseorang mampu menjadi orang yang sukses dalam bidang-bidang tertentu. Gurulah yang mengajar, membimbing, mendidik juga membina anak-anak yang sedang berproses untuk menggapai cita-cita. Tapi, mengapa harus ada guru?
Allah SWT berfirman, “Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman, ‘Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!’ Mereka menjawab, ‘Maha suci Engkau, tidak ada yang Kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.’
Allah berfirman, ‘Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini.’ Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman, ‘Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?’” (QS. Al-Baqarah: 31-33).
Dalam ayat tersebut menggambarkan bahwa Allah SWT memberitahukan (mengajarkan) kepada nabi Adam AS tentang nama-nama benda. Dalam hal ini, dapat kita simpulkan bahwasanya, Allah SWT di sini sebagai guru, dan Nabi Adam sebagai muridnya. Kemudian Nabi Adam memberitahukannya kembali kepada para malaikat.
Dari situ, konsep guru dapat kita katakan sebagai orang yang paling pertama mengetahui. Hingga kemudian ia memberitahukan informasi yang ia miliki kepada orang lain yang belum mengetahui. Sebab, sebelum adanya anak-anak kita, sebagai pelajar di masa sekarang ini, ada di masa dahulu orang-orang yang kini menjadi guru juga belajar pada gurunya yang terdahulu. Dan kini mereka sampaikan kembali kepada generasi masa kini.
Nah, benarlah bahwasanya guru itu penting dan tentunya harus ada. Sebab, guru merupakan orang yang memberikan informasi. Mereka adalah orang-orang yang lebih awal mengetahui informasi. Sehingga, mereka adalah orang-orang pilihan yang mau mengamalkan kembali ilmu yang dimilikinya. Lain halnya dengan profesi lain, guru memiliki keahlian khusus dalam menyampaikan ilmu pengetahuan itu, hingga orang yang akan menerima pengetahuan dapat dengan mudah memahaminya.
Dishare dari Islam Pos

Rabu, 25 November 2015

Selamat Hari Guru

Hari ini 25 Nopember 2015 adalah hari istimewa bagi para guru, suatu profesi yang sudah diakui oleh negara dengan adanya undang undang guru, profesi yang sudah lama dimuliakan oleh masyarakat dari masa saya kecil hingga sekarang walau terjadi degradasi kadar kemuliaannya terdengar berkurang pada saat ini, dulu guru disandingkan dengan pahlawan tanpa tanda jasa, sekarang gelar itu diragukan oleh beberapa orang, dari beberapa komentar masyarakat dimedia sosial dengan mudahnya kita mendapatkan cibiran mereka akan profesi guru yang tidak pantas lagi dijuluki pahlawan, dulu dan sekarang katanya beda, mereka rata rata menilainya dari sudut pandang uang, orang dianggap pantas dianggap pahlawan jika dibayar murah, maka tidak pantaslah guru sekarang dianggap pahlawan karna adanya undang undang guru itu yang salah satu isinya memastikan kesejahteraan mereka dengan tunjangan sertifikasi. Kalau itu tolak ukurnya maka sangatlah sempit cara berpikir mereka. Beberapa pihak memang menggunakan ini sebagai komoditas politik, isu mensejahterakan guru sudah langganan digunakan untuk bahan kampanye politik, mereka berlomba lomba ingin menjadi pihak yang paling berjasa dalam memperjuangkannya, ditambah lagi oleh media memberitakannya dengan porsi besar sehingga mengubah opini masyarakat akan kesejahteraan guru.
Sebagian masyarakat belum mengetahui bagaimana program pemerintah ini belumlah sepenuhnya tuntas, program yang berproses dan belum semua guru menikmati, masih banyak persoalan didalamnya termasuk sisi keadilan sesama guru, mereka tidak tahu banyak tentang profesi guru di Indonesia yang berkasta kasta tingkat kesejahteraannya, mereka tidak tahu beban pekerjaan guru begitu beratnya, maka wajar saja dihargai jasanya, walau masalah beban kerja relatif dalam mengukurnya, tergantung siapa yang merasakannya. Bersambung

Senin, 23 November 2015

Upacara hari senin

Upacara senin tgl 23 nopember 2015 hari ini termasuk istimewa karena yang bertindak sebagai inspektur atau pembina upacara dipimpin oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bulungan, dalam amanahnya beliau memberikan motivasi kepada siswa siswi MTsN Tanjung Selor untuk selalu giat belajar, sedini mungkin sudah harus punya visi, cita cita adalah alat pemicu semangat untuk terus belajar, orang yang tidak punya cita cita pasti tdk semangat belajar karna tidak jelas manfaat dan tujuan belajarnya, selain belajar siswa harus hormat kepada orang tua karena ridhonya Allah adalah ridhonya orang tua.
Lafadz yang populer dimasyarakat adalah yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqy dalam Syu'ab Al-Iman sebagai berikut;
ﺷﻌﺐ ﺍﻹﻳﻤﺎﻥ - ﺍﻟﺒﻴﻬﻘﻲ ‏( /6 177 ‏) ﻋﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﻋﻤﺮﻭ ﻗﺎﻝ : ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ : ﺭﺿﺎ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻲ ﺭﺿﺎ ﺍﻟﻮﺍﻟﺪﻳﻦ ﻭ ﺳﺨﻂ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻲ ﺳﺨﻂ ﺍﻟﻮﺍﻟﺪﻳﻦ
Dari Abdullah bin 'Amr beliau berkata; Rasulullah ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ bersabda; Ridha Allah pada ridha orangtua dan murka Allah pada murka orangtua (H.R.Al-Baihaqy).
Demikian juga dengan guru, guru seyogianya dihormati bukan saja alasannya karena sebagai salah satu sumber ilmu akan tetapi perannya juga sebagai orang tua di sekolah, menutup amanahnya beliau mengingatkan siswa sebagai generasi penerus harus mempersiapkan diri dengan sebaik baiknya dengan ilmu pengetahuan dan iman taqwa kepada Allah SWT, serta mengiplementasikan 5 ikrar siswa yang setiap senin diucapkan bersama.

Selasa, 17 November 2015

Milad Anakku

Maaf anakku, di hari yang istimewa ini masih seperti tahun tahun sebelumnya, tidak ada potong kue, balon bergantungan, tiup lilin apalagi nyanyi nyanyi.
Maaf anakku, bapakmu ini masih konsisten dengan pendiriannya, perayaan yang biasanya dilakukan oleh kawan kawanmu atau para tetanggamu itu lebih banyak  mudhoratnya dari pada manfaatnya, walaupun itu dibungkus dengan istilah yang islami sekalipun semisal syukuran milad atau istilah lainnya, dimata bapak itu sama saja pesta budaya orang lain yang tidak ada anjurannya dalam keyakinan kita, perayaan seperti itu hanya menyenangkan sebagian kecil orang tapi melukai perasaan orang banyak.
Bapak mau mengajarkan kamu berempati kepada sesama, karena tidak semua orang sama kemampuan ekonominya.
Bapak mau mengajarkan kamu cara bersyukur dengan cara tidak memamerkan kekayaan dan prestise.
Bapak mau mengajarkan kamu bersedekah dengan cara memberi dan tidak berharap dibalas.
Bapak mau mengajarkan kamu bahwa diluar sana ada banyak orang tua membanggakan anaknya secara berlebihan.
Anakku, di hari ini dan di hari hari esok sampai akhir hidup ini, bapak berusaha selalu mentip doa kebaikan untukmu;
Semoga berkah umurmu anakku, 4 tahun usiamu, 4 tahun sudah kebersamaan kita, engkau setia menemaniku dalam suka dan duka, 4 tahun sudah Penciptamu dan Penciptaku serta Pencipta seluruh alam Allah SWT telah menitipkan, mengamanahkan kepadaku, semoga Allah memanjangkan umurmu, memanjangkan waktu kebersamaan kita, diberikan kesehatan, dan rezeki yg berlimpah, ilmu yang bermanfaat serta menjadi anak yang soleh, cerdas dan berahlak mulia. Aamiin...
رَبِّ اجْعَلْنِى مُقِيمَ الصَّلٰوةِ وَمِن ذُرِّيَّتِى ۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَآءِ
"Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku."
[QS. Ibrahim: Ayat 40]
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوٰجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
"Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa."
[QS. Al-Furqan: Ayat 74]
Aamiin ... Ya Rabbal Alamin

 
" Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, SALAM KENAL "
Diberdayakan oleh Blogger.