Sabtu, 05 Desember 2015

Lima golongan pengguna smartphone di Indonesia.

KOMPAS.com - Vserv, penyedia platform mobile marketing dan commerce, melakukan penelitian pada pengguna smartphone di Indonesia. Hasilnya, mereka mengelompokkan pengguna smartphone dalam lima persona (semacam profil pengguna). Lima persona itu adalah: rakus data, penggemar game, pengguna utama, iseng/awam, pembicara dan Bintang Sosial. Ternyata, persentase terbanyak pengguna smartphone di Indonesia berdasarkan penelitian itu adalah pengguna dengan persona rakus data. Rakus Data Sebanyak 20 persen pengguna smartphone di Indonesia masuk dalam golongan ini. Konsumsi data yang dilakukan golongan ini mencapai 249 MB per hari. Ini termasuk dari WiFi (109 MB) dan layanan data operator (140 MB). Golongan ini menghabiskan waktu menggunakan ponsel sebanyak 126 menit per hari. Dengan waktu-waktu utama di malam hari (jam 19-22). Aplikasi favorit mereka, sudah bisa diduga, adalah YouTube. Menyusul kemudian aplikasi browsing UC Browser dan toko aplikasi Google Play. Gamer Persona berikutnya dari pengguna smartphone Indonesia adalah gamer alias penggemar game. Porsinya mencakup 19 persen. Golongan ini menghabiskan waktu bermain game di smartphone hingga 91,2 menit per hari. Dari sisi konsumsi data, masih cukup besar dengan angka 179 MB per hari (96 MB seluler; 83 MB WiFi). Game kesukaan mereka? Clash of Clans, LINE Let's Get Rich dan Hay Day. Persona Lainnya Bagaimana dengan pengguna jenis lain. Menurut penelitian itu masih ada pengguna jenis Pengguna Utama (17 persen), Pembicara (15 persen), Awam (15 persen) dan Bintang Sosial (14 persen). Pengguna Utama adalah yang menghabiskan waktu memakai smartphone paling banyak, dibanding persona lainnya, dalam hal ini mencapai 155 menit. Golongan Pembicara, adalah kelompok "bawel" yang menghabiskan hingga 10 menit per hari untuk menelepon (baik panggilan selular maupun voip). Golongan Awam adalah pengguna yang paling minim memanfaatkan smartphone setiap harinya, hanya 108 menit. Menariknya, golongan ini diperkirakan berusia 36 tahun ke atas. Golongan Bintang Sosial , mungkin sudah bisa diduga, adalah yang gemar "bersarang" di media sosial. Dengan aplikasi kegemaran: Facebook, twitter dan Path. Vserv menggandeng Nielsen dalam penyusunan laporan tersebut. Laporan itu berdasarkan pengumpulan data pada 1.600 relawan di seluruh Indonesia selama 3 bulan. Sagar Phadke, Direktur Eksekutif, Consumer Insights, Nielsen Indonesia, mengatakan pengetahuan akan pengguna smartphone di Indonesia ini bisa bermanfaat bagi para pemasar untuk menyusun strategi yang efektif. Pranab Punj, Associate Vice President, Global Marketing, Vserv, mengatakan bahwa pesan yang disampaikan perusahaan bisa lebih relevan dengan mengetahui dan fokus pada persona pengguna yang tepat.

Minggu, 29 November 2015

Guru, Pelita Kehidupan

GURU merupakan orang yang paling berarti dalam hidup ini. Melalui guru, seseorang mampu menjadi orang yang sukses dalam bidang-bidang tertentu. Gurulah yang mengajar, membimbing, mendidik juga membina anak-anak yang sedang berproses untuk menggapai cita-cita. Tapi, mengapa harus ada guru?
Allah SWT berfirman, “Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman, ‘Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!’ Mereka menjawab, ‘Maha suci Engkau, tidak ada yang Kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.’
Allah berfirman, ‘Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini.’ Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman, ‘Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?’” (QS. Al-Baqarah: 31-33).
Dalam ayat tersebut menggambarkan bahwa Allah SWT memberitahukan (mengajarkan) kepada nabi Adam AS tentang nama-nama benda. Dalam hal ini, dapat kita simpulkan bahwasanya, Allah SWT di sini sebagai guru, dan Nabi Adam sebagai muridnya. Kemudian Nabi Adam memberitahukannya kembali kepada para malaikat.
Dari situ, konsep guru dapat kita katakan sebagai orang yang paling pertama mengetahui. Hingga kemudian ia memberitahukan informasi yang ia miliki kepada orang lain yang belum mengetahui. Sebab, sebelum adanya anak-anak kita, sebagai pelajar di masa sekarang ini, ada di masa dahulu orang-orang yang kini menjadi guru juga belajar pada gurunya yang terdahulu. Dan kini mereka sampaikan kembali kepada generasi masa kini.
Nah, benarlah bahwasanya guru itu penting dan tentunya harus ada. Sebab, guru merupakan orang yang memberikan informasi. Mereka adalah orang-orang yang lebih awal mengetahui informasi. Sehingga, mereka adalah orang-orang pilihan yang mau mengamalkan kembali ilmu yang dimilikinya. Lain halnya dengan profesi lain, guru memiliki keahlian khusus dalam menyampaikan ilmu pengetahuan itu, hingga orang yang akan menerima pengetahuan dapat dengan mudah memahaminya.
Dishare dari Islam Pos

 
" Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, SALAM KENAL "
Diberdayakan oleh Blogger.